Senin, 02 November 2009

Menampung tugas (1)

A. Judul
“Isolasi DNA (Ekstrak DNA Buah)”

B. Tujuan Penelitian
 Melihat lapisan DNA buah.
 Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan.
 Mengetahui keefektifan shampo dan buah yang dipakai untuk melakukan percobaan isolasi DNA.
C. Alat dan Bahan
Alat :
- Tabung reaksi. - Lidi.
- Corong. - Sendok teh.
- Kertas saring. - Garpu.
- Mortal, portal. - Lap tangan.
- Beaker glass. - Baju lab.
- Pipet. - Gelas ukur
- Gelas kimia.

Bahan :
- Buah jambu biji segar.
- Garam dapur.
- Shampo warna putih ukuran 5 ml.
- Air.
- Alkohol absolut (ethanl 96%) dingin.

D. Rumusan Masalah
• Apa fungsi dan peranan dari garam, shampoo, dan alkohol (etanol) ?
• Bagaimana yang terjadi setelah penambahan masing-masing bahan di atas?
• Bagaimana proses terjadinya isolasi DNA pada ekstrak buah?

E. Dasar Teori (Kajian Teori)
Asam Deoksiribonukleotida atau lebih dikenal dengan DNA adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun sel organism. DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamai nukleotida. DNA (Asam Deoksiribonukleotida) adalah bahan kimia yang diperlukan dalam hidup sel. DNA mengandung pesan genetik. DNA adalah dasar dari sel yang memiliki inti sel dan pusat wilayah yang khusus.

F. Kerangka Berpikir
DNA adalah molekul utama yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam organisme. DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999). DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup yang sangat berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan stuktur protein dan proses metabolisme lain. Zubaidah (2004) dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini dikarenakan adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan sample buah, maka kadar air pada masing-masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit.
Penambahan shampo dalam isolasi DNA dapat menyebabkan rusaknya membran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik shampo dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa “lipid protein-shampo kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan shampo, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia.


G. Cara Kerja Penelitian
1. Memotong buah jambu biji kecil-kecil kemudian ambil daging buah tersebut dan haluskan.
2. Menambahkan air dengan perbandingan 1:1 (sesuai jenis buah) kemudian aduk.
3. Menambahkan satu sachet shampo ukuran 5 ml kemudian aduk secara perlahan selama ± 20 menit (jangan sampai berbusa).
4. Menambahkan garam dapur 2-3 sendok teh.
5. Kemudian larutan disaring dengan kertas saring dan diambil filtratnya.
6. Memasukkan ke dalam tabung reaksi setinggi 2 cm.
7. Menambahkan alkohol dengan cara meneteskan melalui dinding tabung reaksi,
8. Masa bening akan segera terlihat terpisah dari sari buah. Masa putih adalah DNA buah jambu biji. Untuk mendapatkan masa DNA pada bagian atas permukaan etanol (alkohol) secara sempurna diperlukan bantuan lidi untuk menarik masa putih tersebut secara perlahan ke permukaan etanol.

H. Analisa Data
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis buah dengan shampo, garam dan alkohol (etanol) terhadap kualitas DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi. Buah yang digunakan dalam proses isolasi DNA ini adalah buah jambu biji. Sumber DNA ini dihaluskan yang bertujuan untuk merusak membran sel, dinding sel dan membran inti sehingga DNA bisa keluar dari sel dan masuk ke larutan. Setelah dihaluskan, ekstrak buah ditambah garam dapur dan disaring serta ditambah etanol absolute dingin. Penambahan NaCl bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang DNA dari larutan sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati.
Dari analisis di atas dapat dilihat jika masing-masing sumber DNA menghasilkan DNA yang berbeda-beda. Bahkan untuk ketiganya pun memiliki waktu pembentukan benang-benang DNA yang beragam berdasarkan jenis buah. Bentuk DNA yang dihasilkan pada pengamatan kali ini adalah berupa benang-benang DNA yang berwarna putih. Perbedaan waktu ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor selain sumber DNA, juga dapat dipengaruhi oleh shampoo, alkohol (etanol) dan garam serta kekurang ketelitiannya praktikan dalam mengamati DNA yang terbentuk.
Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding dan membran sel dan juga membran inti. Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya. Namun dalam praktikum kali ini digunakan dengan cara penggerusan/penghalusan dan DNA yang didapatkan adalah berupa benang-benang halus sehingga hanya serupa kabut putih yang sangat lembut.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh terdapat tiga lapisan. Lapisan terbawah adalah filtrat, lapisan tengah berupa benang-benang yang merupakan DNA, sedangkan lapisan teratas adalah alkohol yang berwarna bening. Dilihat dari sumber DNA yang digunakan untuk pengisolasian ini, jenis buah yang digunakan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Masing-masing buah untuk sumber DNA menghasilkan DNA yang berbentuk benang-benang halus berwarna putih. Kesepuluh macam buah yang digunakan dalam proses pengisolasian DNA kali ini adalah jenis buah yang memiliki kadar air yang bervariasi. Tidak ada perbedaan yang ditunjukkan untuk perlakuan variasi jenis buah ini

I. Kesimpulan
1. Teknik isolasi DNA, merupakan cara untuk memisahkan DNA dari sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas.
2. a. shampo : merusak membran sel dan membran inti sehingga DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan dari dalam sel.
b. garam dapur : menyebabkan protein dan karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang kemudian tersaring pada proses penyaringan, serta berperan menjaga pH larutan agar tetap konstan.
c. alkohol (etanol) dingin : mempresipitasikan asam nukleat polimerik dengan baik untuk meningkatkan konsentrasi DNA.
3. Karena buih yang ditimbulkan oleh shampo akan mengganggu pengamatan, karena DNA yang berhasil diisolasi nampak tipis, dan dapat dipastikan lapisan DNA tersebut akan tertutupi jika terdapat banyak buih. Disamping itu juga adanya buih akan dapat merusak pembentukan DNA.
4. Penghalusan/penggerusan disini bertujuan supaya jika proses penghalusam/penggerusan dilakukan terlalu lama, dikhawatirkan tidak hanya memecahkan sel tetapi juga akan merusak DNA
5. Penambahan alkohol dingin akan mempermudah koagulasi DNA sehingga DNA yang bersifat transparan dapat terlihat dengan jelas berupa benang-benang halus pada lapisan tengah campuran buah dan shampo.
6. Jenis buah dan shampo berpengaruh terhadap hasil isolsi DNA. DNA pada masing-masing buah mempunyai kadar atau jumlah yang berbeda dan warnanya pun berbeda. Shampo juga berpengaruh terhadap kecepatan pembentukan DNA

1 komentar: